pic.twitter.com/XU3jfu5SB9

Title's

Rabu, 14 Oktober 2015

Gojek vs Ojek

Siapa yang tidak kenal dengan gojek? Fenomena gojek saat ini telah menjadi sorotan masyarakat. Banyak yang beralih menggunakan gojek sebagai alat transportasi alternatif melewati macetnya jalanan Ibu Kota. Namun bagaimana nasib ojek pangkalan saat ini? Apa mereka terlupakan?

Kontroversi antara gojek dan ojek ini memang bisa di bilang menarik. Satu sisi, para tukang ojek pangkalan tidak terima akan hadirnya gojek ini. Namun di sisi lain, bagi masyarakat gojek lebih praktis dan murah. Mengapa demikian? Gojek memang memasang tarif yang murah di bandingkan dengan ojek pangkalan. Bayangkan saja, untuk jarak sejauh 25km pun mereka hanya mematok sebesar Rp 15000. Bagaimana dengan tarif ojek pangkalan? Mungkin anda sudah bisa menebaknya. Untuk jarak dekat, bisa di bilang memakai gojek bukan hal yang tepat, karena gojek mematok harga untuk jauh ataupun dekat adalah sama. Beda halnya dengan ojek pangkalan yang memasang tarif lebih murah untuk jarak yang dekat.

Kita juga sudah mengetahui bahwa ada beberapa kawasan yang tidak boleh di lewati oleh para gojek, ini pun di lakukan oleh para tukang ojek pangkalan setempat. Mungkin ini sikap ketidak siapan mereka akan hadirnya gojek. Mereka takut bahwa pendapatan mereka akan berkurang. Bahkan kasus penganiayaan terhadap gojek pun pernah terjadi.

Namun bagaimana pun juga, tukang ojek pangkalan juga tidak boleh di pandang sebelah mata. Mereka rela menunggu penumpang dari pagi ketemu malam, dengan cuaca yang kadang tidak bersahabat, polusi jalanan yang setiap harinya harus mereka hirup, namun mereka lakukan itu semua dengan ikhlas hanya untuk keluarga, memberi makan istri dan anaknya. Mungkin penumpang yang mereka dapatkan tiap harinya pun juga tidak sebanyak para gojek yang dalam sehari mereka dapat mengumpulkan ratusan ribu.


Source:
http://www.merdeka.com/peristiwa/curhat-pengendara-gojek-sering-disemprot-tukang-ojek-pangkalan.html

Tidak ada komentar: